Cintalah yang menggerakkan para Pecinta untuk mencari “yang dicintainya”.
Dengan Meraih hasil pencariannya itu ia akan merasa mendapat kesempurnaan.
Cintalah yang menggerakkan pecinta Ar-Rohman, pecinta Al-Qur’an, pecinta Ilmu dan Iman, pecinta barang perniagaan dan uang, pecinta berhala dan salib, pecinta wanita atau remaja pria, pecinta anak-anak, dan pecinta saudara; sehingga membangkitkan energi yang bersumber dari hati menuju apa pun yang dicintainya.
Oleh sebab itu, kita akan mendapati, mereka yang mabuk kepayang kepada wanita dan remaja pria, juga penggila Kitab Suci Setan, yaitu lagu dan musik; tidak pernah tergerak hatinya untuk mendengar ilmu dan bukti-bukti keimanan, dan juga saat membaca Al-Qur’an.
Tapi Ketika apa yang dicintainya itu disebut-sebut, kontan hatinya tergugah dan menggeliat hebat, batin dan lahirnya pun bergerak mengejarnya dengan penuh kerinduan, bahkan ia akan sangat berbahagia mendengar ’sang kekasih’ disebut-sebut.
Semua kecintaan di sini tentu saja bernilai kepunahan, kecuali kecintaan kepada Alloh dan kepada apa saja atau siapa saja yang membantu proses kecintaan kepadanya-Nya, seperti cinta kepada Rosul-Nya, Kitab-Nya, agama-Nya, dan wali-Nya, juga kepada kaum muslimin seluruhnya.
Inilah cinta Abadi.
Abadi buah dan kenikmatannya, karena keabadian Dzat yang menjadi tumpuan cinta.
(Ighaatsatul Lahfaan - Imam Ibnu Qoyyim, I:132)
diambil dari http://mbah-marijan.org/2008/05/22/cinta/
‘Cinta’
Unknown ,
Label:
01. Peace ... Love ...
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Comments :
Posting Komentar